Minggu, 27 September 2020

 SAJAK SANUBARI


Aku, ditakdirkan dan dilahirkan bukan sebagai atau seperti yang maha sempurna.

jika salah ada pada diri dan lisanku, maka tegurlah aku terlebih dahulu.

berikan aku ruang dan waktu untuk menelaah segala hal yang kamu nilai adalah kesalahan.

berikan aku kebebasan untuk berbicara, bahwa apa yang ada dalam diri dan pikirmu itu salah.


Tapi sudah, 

diamku saja menjadi perang untuk batinmu.

untuk apa lagi aku bicara, jika maaf dikalimat awal tutur kataku kamu bilang itu alasan.

bagiku, kebodohan adalah aku,

kebodohan adalah jiwa ku,

kebodohan adalah batin dari diriku sendiri,

yang tidak berani berontak untuk amarah batinku.


Kini sudah cukup,

aku sudah berusaha meruntuhkan bongkahan tembok-tembok siksa yang kamu susun untukku selama ini.

walau besarnya hancur yang aku buat di tembok itu tidak seberapa,

walau luka yang aku dapatkan sangat luar biasa hebatnya,

walau ketidak sanggupan yang aku rasakan,

kini aku bebas,

lepas,

dan bernafas.

Dan aku percaya, 

luka yang aku dapatkan memang sangat banyak,

tetapi kebebasan diluar sana lebih dari apa yang menimpa diriku selama ini.

Terimakasih teruntuk kamu,

ini adalah ketidak sengajaan sikap mu yang mengasah aku untuk terus hidup.

bahwa, aku akan terus menjadi aku,

tidak peduli seberapa keras usahamu untuk merubah aku.

Karna, bibit akan tumbuh dengan sendirinya, bunga akan bermekaran sesuai masa dan waktunya.

Sedangkan kamu,

akan hancur dengan dirimu sendiri.




Salam Cinta❤


IG : Tenta.ngjiwa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teruntuk kamu, izinkan aku untuk menulis pesan sederhana yang mungkin tidak seberapa ini. terima kasih telah bersamaku, terima kasih telah m...